Rupiah Melemah Usai Rilis Kenaikan Inflasi PCE AS

Estimated read time 2 min read

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Senin, melemah usai rilis kenaikan data inflasi terkait Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Amerika Serikat (AS).

Rupiah pada Senin pagi turun 24 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp 15.252 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.228 per dolar AS.

Rupiah Berpotensi Melemah, Masih dalam Fase Konsolidasi Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini karena kemungkinan bank sentral AS atau The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya lebih agresif pada rapat berikutnya di pertengahan Maret 2023.

“Ekspektasi ini dipicu oleh rilis data indikator inflasi AS – Core PCE bulan Januari Jumat malam yang hasilnya menunjukkan kenaikan melebihi kenaikan bulan sebelumnya,” kata Ariston saat dihubungi di Jakarta, Senin,27 Februari 2023 .

Departemen Perdagangan AS melaporkan Jumat, 24 Februari 2023 bahwa Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS, tidak termasuk makanan dan energi, yang disebut Indeks PCE inti naik 0,6 persen bulan ke bulan dan 4,7 persen tahun ke tahun pada Januari.

Pasar telah memperkirakan pembacaan masing-masing di 0,5 persen dan 4,4 persen.

Mendag Zulhas Sebut Harga Bahan Pokok di Semarang Turun Data inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve akan berlanjut, mendukung dolar AS menguat dan imbal hasil imbal hasil obligasi pemerintah AS naik.

Ariston menuturkan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih menunjukkan tren kenaikan yang artinya pasar masih berekspektasi tingkat suku bunga acuan AS akan kembali naik.

Selanjutnya: Ariston memprediksi….

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours